SQL vs NoSQL : Apa Perbedaan dari Keduanya?


Pemilihan database merupakan keputusan besar bagi proses pengembangan aplikasi. Pada masa ini, terdapat berbagai jenis database yang ada, dan pengembang harus secara tepat memutuskan database yang sesuai dengan kasus yang mereka tangani dan bisa jadi kasus tersebut membutuhkan database yang mampu untuk menjalankan tugas yang berat.


Ketika hendak memilih untuk menggunakan database yang akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi, para pengembang harus mengetahui apakah pada kasus pengembangan mereka membutuhkan database dengan struktur data relasional (SQL) atau non-relasional (No-SQL). Meski keduanya adalah opsi yang layak, namun para pengembang harus memahami perbedaan yang harus dipahami dan diingat oleh para pengguna saat membuat keputusan.


Sebelum menginjak pembahasan tentang perbedaan SQL dan NoSQL, para pengembang harus mengetahui apa itu SQL dan NoSQL terlebih dahulu. 


Apa itu SQL?


SQL atau Structured Query Language yang merupakan suatu bahasa yang digunakan utuk mengelolah data di dalam database relasional. SQL pada awalnya tidak digunakan untuk menyebut jenis database, namun seiring berjalannya waktu SQL menjadi jenis database dikarenakan munculnya jenis database baru yang memiliki query yang berbeda.


Database relasional menggunakan ‘relasi’ (yang biasanya disebut tabel) untuk menyimpan data dan mencocokkan data tersebut dengan memakai karakteristik umum di setiap dataset. Beberapa contoh database management system yang menggunakan SQL antara lain Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, PostgreSQL.


 


Apa itu NoSQL?


NoSQL atau biasa disebut Not Only SQL, menyediakan mekanisme penyimpanan dan pengambilan data yang tidak terstruktur. Jenis database ini dapat menangani sejumlah besar database dengan skema yang dinamis. Oleh karena itu, jenis database NoSQL tidak memiliki bahasa kueri yang khusus, skema relasi, tetapi memiliki data yang disimpan dalam suatu format kumpulan dan dokumen.


SQL vs NoSQL : Apa Perbedaan dari Keduanya?


Berikut adalah perbedaan SQL dan NoSQL yang dibagi menjadi beberapa kategori seperti berikut.


Tipe Database


SQL memiliki tipe database relasional karena SQL mengatur data yang berada di dalam database dengan terstruktur ke dalam baris dan kolom yang telah ditentukan, dengan tabel yang saling terkait dalam satu database.


Sedangkan NoSQL, dikenal sebagai datanase non-relasional. Hal tersebut disebabkan karena data yang disimpan di dalam database berbentuk kumpulan dengan dengan tidak ada atau sedikit hubungan di antara mereka.


Skema Database


Pada jenis database SQL membutuhkan skema standar untuk data terstruktur. Oleh karena itu, sebelum para pengembang mulai menggunakan SQL untuk mengelolah dan mengatur data mereka, perlu dipastikan kembali bahwa struktur data telah ditentukan sebelumnya dalam bentuk tabel.


Namun pada jenis database NoSQL, memiliki skema yang dinamis untuk data tidak terstruktur. Oleh karena itu, ketika pengembang menggunakan database NoSQL, maka tidak perlu untuk menentukan skema/struktur data sebelumnya. Skema lengkap data sepenuhnya bergantung pada cara pengembang dalam menyimpan data (bidang mana yang ingin disimpan dalam dokumen dan koleksi).


Penggunaan Kueri yang Kompleks


Jika membicarakan penggunaan kueri yang kompleks, SQL lebih cocok untuk itu dibandingkan dengan NoSQL. Hal tersebut dikarenakan SQL memiliki skema terstruktur dan memiliki format tabel untuk data yang disimpan di dalam database. Jadi, jika pengembang ingin menerpakan kueri bercabang dengan banyak subkeri di dalam kueri luar, pengembang dapat dengan mudah melakukannya dengan menggunakan nama tabel dan kolom yang tepat.


Alasan mengapa NoSQL tidak cocok untuk pengelolahan data dengan kueri yang kompleks adalah karena pada jenis database NoSQL tidak memiliki kueri bahasa standar seperti yang dimiliki oleh SQL.


Penyimpanan Data Hirarkis


Jika pengembang ingin menerapkan penyimpanan data hirarkis, maka NoSQL adalah solusi terbaik untuk itu. Hal tersebut disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah tabel, kompleksitas menjaga hubungan di antara mereka juga terus meningkat. Jadi, pada skenario tersebut, pengembang dapat menghubungkan jumlah tabel yang sangat besar dengan banyak kolom di dalamnya satu sama lain.


Database NoSQL semacam ini lebih cocok untuk penyimpanan data hierarkis karena mengikuti cara pasangan nilai kunci untuk menyimpan data yang mirip dengan data JSON.


Skalabilitas


Database SQL dapat diskalakan secara vertikal. pengembang dapat memuat keseimbangan server data dengan mengoptimalkan perangkat keras seperti meningkatkan CPU, RAM, SSD, dll.


Di sisi lain, database NoSQL dapat diskalakan secara horizontal. Pengembang dapat melakukan penyeimbangan beban dengan menambahkan lebih banyak server ke kluster Anda untuk menangani lalu lintas dalam jumlah besar.



Komentar